Tuesday, March 25, 2014

B.PENGETAHUAN

            Agustinus menekankan bahwa pengetahuan akan kebenaran harus dicari, bukan melulu demi tujuan akademis, tetapi sebagai pembawa kebahagiaan dan kebijaksanaan sejati. Hanya orang bijak dan berpengetahuan bisa berbahagia dan kebijaksanaan mengendalikan pengetahuan akan kebenaran; tetapi tidak berarti bahwa spekulasi merupakan tujuan pada dirinya sendiri. Persoalan bagi Agustinus: “Bagaimana mungkin bahwa budi manusia yang terbatas dan berubah-ubah dapat mencapai pengetahuan mengenai kebenaran-kebenaran abadi , padahal kebenaran-kebenaran itu mengatur budi manusia. Dengan kata lain, transenden terhadap budi manusia?”                                                Agustinus menekankan bahwa kita dapat mengerti sekurang-kurangnya kepastian dari beberapa hal. Terhadap pada skeptik dia menyodorkan beberapa kepastian yang tidak dapat disangkel. Pertama, kepastian mengenai prinsip kontradiksi. Misalnya, dua pernyataan yang saling berlawanan harus hanya satu, kalau ada, saat ini hujan atau tidak hujan. Kedua, bahkan bila saya tertipu dengan mengira bahwa kenyataan selalu sama dengan yang kelihatan, sekurang-kurangnya saya pasti mengenai kesan subjektifku. Indera tidak menipu kita, bahkan seandainya kita menipu diri dengan mengatakan bahwa benda secara objektif selalu sama dengan yang kelihatan. Misalny, bayangan tongkat didalam air, bengkok? Ketiga, Setiap orang yang meragukan sesuatu tahu bahwa ia ragu-ragu, sehingga ia pasti bahwa ia ragu-ragu. Keempat, kita juga yakin bahwa kebenaran matematis tidak dapat disangkal, : tiga ditambah tujuh samadengan sepuluh.                                                Bagaimana mengenai kepastian berhubungan dengan eksistensi riil? Satu hal pokok yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa dirinya sendiri ada. Seandainya dia tidak berada, maka ia tidak dapat membuat kesalahan atau ragu-ragu mengenai kebenaran: Si Fallor. Kepastian menganai keberadaan ini erat dengan hidup dan pengertian. Kepastian menganai keberadaan sekaligus mengandaikan kepastian bahwa ia hidup. Tambahan lagi keyakinan akan keberadaan dan kehidupan hanya bisa dicapai jika dia mengerti. Maka setiap orang pasti yakin akan keberadaan, hidup dan pengertiannya.                                                                                                                                   

            Kepastian ini dicapai bukan melalui indera tetapi melalui pengalaman batin, melalui kesadaran diri. Mengenai hal-hal berjamad, Agustinus tidak terlalu merisaukannya. Karena minatnya terutama mengenai keterarahan jiwa kepada Allah, objek-objek berjasad baginya hanya merupakan titik tolak bagi gerak naik jiwa menuju Allah, meskipun didalam hal ini pun jiwa merupakan titik tolak yang lebih cocok : kita harus kembali ke dalam diri kita sendiri, dimana kebenaran badir , dan sebaiknya kita menggunakan jiwa, yakni gambar Allah, sebagai titik tolak menuju kepadanya. Meskipun demikian, Agustinus juga menekankan “kepercayaan” kepada kesaksian indera, sebagaimana kita juga mempercayai kesaksian orang lain. Tetapi juga perlu dicatat bahwa kata “percaya” oleh Agustinus “dipertentangkan” dengan pengetahuan batin yang lebih pasti da dapat diandalkan.        Karena pengaruh Platonisme, minat dan pandangan rohaninya, Agustinus berpendapat bahwa benda-benda berjasad bukanlah objek yang tepat bagi pengetahuan, karena sifat mereka yang berubah-ubah, dan pengetahuan kita mengenai mereka tergantung pada organ-organ inderawi yang juga berubah-ubah. Agustinus membedakan taraf pengetahuan. Taraf terendah adalah pengetahuan inderawi, yang ditemukan dalam manusia atau bintang. Taraf tertinggi, yang khas dimiliki manusia, adalah kontemplasi mengenai hal-hal abadi tanpa campur tangan indera. Pengetahuan pada taraf ini hanya terjadi pada manusia, dan tidak terjadi pada hewan, tetapi pengetahuan ini melibatkan penggunaan panca indera dan berkaitan dengan objek-objek berjasad. Maka tarafnya lebih rendah dari pengetahuan yang dihasilkan oleh kontemplasi akan objek-objek abadi dan tidak berjasad.

Wednesday, March 19, 2014

Religion&Art

agama adalah sesuatu yang dijadikan sebagai identitas dan diyakini oleh seseorang.

syarat agama:


  • ada umat penganutnya
  • memiliki tempat ibadah
  • ada kitab suci
  • ada ciri khas cara beribadah
  • memiliki Tuhan
agama yang dianut pada zaman pra-sejarah:
  • animisme : kepercayan terhadap roh nenek moyang
  • dinamisme : kepercayaan kepada benda-benda tertentu
  • totemisme: kepercayaan kepada hewan tertentu yang dianggap memiliki kekuatan gaib



Berikut ini adalah presentase penyebaran agama di Indonesia


gambar 1.0 Grafik umat beragama di Indonesia




agama yang dianut pada masa kini:
1. Agama Islam:
- Kitab suci: Al Qur’an.
- Pembawa agama: Muhammad SAw.
- Permulaan adanya: Sekitar 1.400 tahun lalu.
- Tempat ibadah: Masjid.
- Hari besar keagamaan: Muharram, Asyura, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Idhul Fitri, Idhul Adha, serta Tahun Baru Hijriah.



gambar 1.1 Masjid



gambar 1.2 Al Quran

2. Agama Kristen Protestan:
- Kitab: Injil / Al Kitab.
- Pembawa: Isya / Yesus Kristus
- Nama tempat beribadah: Gereja.
- Hari besar agama: Natal, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pentakosta.
Pembaruan / protes oleh Martin Luther dan Calvin.



3. Agama Katolik:
- Kitab suci: Bibel (Al Kitab)
- Pembawa: Yesus Kristus/Isa Almasih.
- Nama tempat ibadat: Gereja.
- Hari besar agama: Natal, Jum’at agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pentakosta. Menyebar mulai 2 abad lalu.








gambar 1.3 Alkitab
gambar 1.4 Gereja


4. Agama Budha:

- Nama kitab suci: Tri Pitaka.
- Pembawa ialah: Sidharta Gautama.
- Permulaan: sekitar 2.500 tahun yang silam.
- Nama tempat beribadah: Wihara.
- Hari besar keagamaan: Waisak dan Katina.



gambar 1.5 Vihara






Gambar 1.6 Tripitaka

5. Agama Hindu:
- Kitab: Weda.
- Permulaan: Masa prasejarah atau sekitar 4.000 SM.
- Tempat peribadatan: Pura.
- Hari besar agama: Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan dan Kuningan.



gambar 1.7 pura

gambar 1.8 Weda





6. Agama Konghucu:
- Kitab suci: Su Si, Ngo King.
- Pembawa: Kongchu.
- Nama tempat peribadatan: Kelenteng.
- Hari besar keagamaan: Imlek, Cap go meh.
Berkembang semenjak abad ke 23 SM


Gambar 1.9 Yak King

Gambar 1.10 Klenteng



beberapa agama di Indonesia juga mengalami sinkritisme yaitu gabungan dua agama tau lebih. contohnya:
  • ajaran siwa-buddha : merupakan campuran (sinkretisme) agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Pada zaman Majapahit agama Siwa dan Buddha berpadu menjadi satu, dan ini bisa dilihat dalam beberapa karya sastra antara lain Kakawin Sutasoma dan Kakawin Arjuna Wijaya. Pada zaman sekarang di pulau Bali dan Lombok, ajaran Hindu Dharma yang beraliran Siwa dan ajaran Buda (Siwa-Buddha)ini dianggap sebagai dua mazhab berbeda dari satu agama yang sama. Di Bali ada sebuah desa yang bernama Budakeling di Kabupaten Karangasem, yang mana seluruh penduduknya menganut mazhab ini.
  • ajaran kejawen jawa: kebudayaan Jawa asli yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan kuno dengan ajaran agama yang datang kemudian seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Diantara campuran tersebut yang paling dominan adalah ajaran agama Islam.
  • ajaran Hindu dharma: sejenis agama Hindu aliran Siwa, Waisnawa, dan Brahma yang bersinkretis dengan kepercayaan setempat/lokal orang Bali. Aliran ini umumnya hampir sama dengan agama Hindu lainnya. Selain di Bali, ajaran ini juga berkembang di Tanah Toraja, Sulawesi.

SENI

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi kesenian menurut beberapa ahli:

  • KOTTAK
seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis

  • J.J HOGMAN
Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts

  •  KUNTJARANINGRAT
Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.



REFERENSI


Airan.H. (2011), Sinkritisme agama di indonesia, diambil pada tanggal 19 Maret 2014, 
http://helmiairan.wordpress.com/2011/08/17/sinkretismeagamadiindonesia/


Kurniati.I.(2012), pengertian dan definisi kesenian menurut para ahli, diambil pada tanggal 19 Maret 204, 
http://iinkurniati-ink.blogspot.com/2012/05/pengertian-dan-definisi-kesenian.html

dari pemikiran sendiri dan sebagian

diambil dari google pada tanggal 19 Maret 2014
https://www.facebook.com/BerbagiApaAdanyaKarenaBerbagiItuIndah/posts/222280431245735

Budaya

pengertian budaya menurut para ahli:


  • menurut E.B Taylor
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
  • menurut Linton
Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
  • menurut Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.



Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

  • Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilainorma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul denganmanusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnyakonkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.




DAfTAR PUSTAKA

Wahyu.A. (2013), pengertian budaya menurut para ahli, diambil pada tanggal 19 Maret 2014. http://www.lintasberita.web.id/pengertian-budaya-menurut-para-ahli/
ASIDE (2012), definisi budaya, diambil pada tanggal 19 Maret 2014, http://syifaamalia22.wordpress.com/2012/04/15/definisi-budaya/

etnis

etnis adalah suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan kelompok tertentu berdasarkan asal-usul atau identitas kelompok tertentu. 

Wilbinson (Koentjaraningrat, 2007) mengatakan bahwa pengertian etnis mungkin mencakup dari warna kulit sampai asal ususl acuan kepercayaan, status kelompok minoritas, kelas stratifikasi, keanggotaan politik bahkan program belajar.

Selanjutnya Koentjaraningrat (2007) juga menjelaskan bahwa etnis dapat ditentukan berdasarkan persamaan asal-usul yang merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan suatu ikatan.


Berikut adalah distribusi etnis di Indonesia pada tahun 1930 yang diambil dari Statistiche Zakhoekje voor Nederlandsch-Indie yang terbit tahun 1940 (Lihat Suryadinata, 1999, hal.188).


Kelompok Etnis %Etnis Jawa 47,02Etnis Sunda 14,53Etnis Madura 7,28Etnis Minangkabau 3,36Etnis Bugis 2,59Etnis Batak 2,04Etnis Bali 1,88Etnis Betawi 1,66Etnis Melayu 1,61Etnis Banjar 1,52Etnis Aceh 1,41Etnis Palembang 1,30Etnis Sasak 1,12Etnis Dayak 1,10Etnis Makassar 1,09Etnis Toraja 0,94Etnis lainnya 9,54Total 100,00






DAFTAR PUSTAKA

psikologimania, (2012), pengertian etnis, diambil pada tanggal 19 maret 2014, http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-etnis.html

Mendatu.A. (2007). pluralitas etnik di indonesia, diambil pada tanggal 19 maret 2014, http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/pluralitas-etnik-di-indonesia.html

Saturday, March 15, 2014

Languange

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

bahasa yang baik berkembang dalam suatu sistem: 

  • Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
  • Sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan
  • Lambang – lambang tersebut bersifat arbiter (Kesepakatan) digunaka secara berulang dan tetap
  • Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif
  • Sistem lambang bersifat unix, khas, dan tidak sama dengan bahasa lain
  • Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal
Bahasa memiliki beberapa fungsi :
  • Bahasa sebagai sarana komunikasi
  • Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
  • Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
  • Bahasa sebagai sarana memahami diri
  • Bahasa sebagai sarana ekspresi diri
  • Bahasa sebagai sarana memahami orang lain
  • Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
  • Bahasa sebagai sarana berfikir logis
  • Bahasa membangun kecerdasan
  • Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
  • Bahasa membangun karakter
  • Bahasa Mengembangkan profesi
  • Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru




Daftar Pustaka


Aldyforester. (2013). pengertian dan fungsi bahasa. Diambil tanggal 15  Maret 2014, dari http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/




Gender

  •  Konstruksi Gender Sosial
Peran gender didefinisikan sebagai harapan akan perilaku yang tepat, sikap, dan kegiatan yang dilakukan oleh pria dan wanita.

Banyak sosiologis yang tertarik untuk mempelajari peran gender yang membawa laki-laki dan wanita mengeluarkan perilaku yang berbeda.

Gender tidak hanya mengambil peran dalam hal yang berhubungan dengan pekerjaan saja, tetapi lebih kepada bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang lain.

Dalam sebuah penelitian stereotip peran gender, beberapa pelajar diminta untuk berperilaku sebagaimana yang mereka rasa hal itu melanggar norma gender. Hasilnya adalah bagi pelajar wanita, norma yang melanggar gendernya seperti membukakan pintu untuk pria, berbicara dengan pengetahuan luas tentang otomotif, dan lain-lainnya. Sedangkan bagi pelajar pria, norma yang melanggar gendernya seperti memakai kuteks, menangis di depan umum, melakukan pedicure, dan lain-lainnya. 

Salah satu penyakit atau kelainan yang berhubungan dengan gender adalah homophobia, yaitu sebuah rasa takut yang timbul akibat prasangka buruk terhadap homoseksualitas.
  •   Peran Wanita
Hasil uji dari sebuah buku yang terbit dari tahun 1970 sampai 1990 menemukan bahwa wanita cenderung masih berperan kuat dalam peran tradisional, seperti ibu rumah tangga, nenek, atau sukarelawan. Walaupun para wanita di zaman sekarang ini sudah berfikiran lebih modern dan luas untuk memiliki karir dan mencapai penghargaan kuat dari lingkungannya, kesuksesan yang ia raih itu masih belum sebanding dan sepenting jika identitasnya adalah laki-laki.
  • Gender dan Stratifikasi Sosial
Macionis (1989:328) mendefenisikan stratifikasi gender yaitu sebagai ketimpangan dalam pembagian kekayaan, kekuasaan dan privelese antara laki-laki dan perempuan. Menurut Macionis, ketimpangan ini dijumpai diberbagai bidang; di dunia kerja, dalam pelaksanaan pekerjaan rumah tangga, dibidang pendidikan, di dibidang politik, selain itu perempuan lebih cenderung menjadi korban kekerasan laki-laki dari pada sebaliknya.Adanya stratifikasi gender (Sunarto, 2000:116) telah mendorong lahirnya gerakan sosial di kalangan kaum perempuan, yang bertujuan membela dan memperluas hak-hak kaum perempuan. Gerakan ini dinamakan fenimisme. FeminismeMenurut Giddens (Sunarto, 2000:116), feminisme telah bermula di Perancis pada abad ke 18 dan kemudin menyebar ke negara-negara lain dibenua Eropa, Amerika, Afrika dan Asia. Macionis (1989:336-337) mengatakan bahwa feminisme merupakansuatu cara pandang baru dan berbeda mengenai diri kita sendiri danmasyarakat kita. Feminisme merubah pola-pola sosial yang konvensioanl yang diterima sebagaiman apa adanya oleh masyarakat. Dalam konteks ini, feminisme merupakan suatu tantangan baru khususnya terhadap nilai-nilai kekuasaan dan dominasi maskulinisme terhadap masyarakat yang patriarkhi. Oleh karena perjuangan feminisme bertujuan untuk menyamakan kedudukan sosial laki-laki dan perempuan, maka feminisme sering dianggap mereintegrasi kemanusiaan. Artinya kemanusiaan laki-lakidan perempuan adalah sama, dan oleh karena itu sudah seharusnyakesempatan-kesempatan sosialpun harus sama pada laki-laki dan perempuan.


  • Sosialisasi Gender
Sosialisasi peran gender mulai dilakukan dikeluarga, kelompok-kelompok sebaya, dilembaga-lembaga  pendidikan dan juga media masa. Institusi dan kelompoks sosial di atas seringkali memberikan peran sosial yang berbeda kepada laki-laki dan perempuan
·         Perspetif sosiologi terhadap stratifikasi gender
Perspektif Konflik Randal Collins (Jeffries, 1980:198) mengatakan bahwa kepemilikan alat produksi memungkinkan kelas yang satu mengeksploitasi kelas yang lainnya. Pada umumnya kelas yang berkuasa itu adalah laki-laki. Ini berarti laki-laki mendominasi wanitaberdasarkan kepemilikan alat-alat produksi. Dalam masyarakat tradisional di mana pemanfaatan teknologi masih rendah tidak ada pembagian kerja yang signifikan antara laki-laki dengan wanita, namun tidak demikian halnya menurut Collins dalam masyarakat.


  • Pelecehan Seksual : 
Perilaku pendekatan-pendekatan yang terkait dengan seks yang tidakdiinginkan,  termasuk permintaan untuk  melakukan seks,  dan perilaku lainnya yang secara verbalataupun fisik merujuk pada seks.

Status Wanita di Seluruh DuniaGambaran tentang status wanita di dunia sekarang ini adalah adanya perbedaanstatus yang jelas antara pria dan wanita, seperti dalam pendidikan, lowonganpekerjaan, kesehatan, dan hak asasi manusia. Sampai sekarang wanita masihdianggap ‘kelas kedua’, direndahkan, dan kurang dihargai. Contohnya di India,para  janda  yang  ditinggal  suaminya  hanya  dianggap  sebagai  ‘properti’dikeluarganya  dan  pada  akhirnya  menjadi  pelayan  yang  tidak  dibayar.  Ada hubungan  antara  kekayaan  industri  nasional  dengan  kemiskinan  wanita  dinegara berkembang, perkembangan ekonomi nasional dikontrol dan dieksploitasioleh  negara  industri  dan  perusahaan  multinasional  di  negara  tersebut.Kebanyakan yang bekerja sebagai buruh adalah wanita dengan jam kerja yang tinggi tetapi mendapat bayaran yang murah.Wanita sebagai tenaga kerja di amerika

- Buruh
Banyak  dari  wanita,  dari  yang  belum menikah,  sudah menikah,  belummempunyai  anak,  dan  sudah mempunyai  anah bekerja  sebagai  buruh.59% dari  wanita bekerja  di  luar  rumah menurut  survei  yang dilakukanpada  tahun  2004,  dan  mayoritasnya  bekerja  sebagai  buruh.  Selainitu,wanita  kurang  dihargai  di  dalam  pekerjaan  yang  bisa  didefinisikansebagai  ‘pekerjaan  pria’,  dimana  pekerjaan  pria  tersebut  memiliki  gajiyang lebih besar.

- Kompensasi
Dalam beberapa pekerjaan, walaupun pekerjaan yang dilakukan oleh priadan wanita itu sama, tetapi penghasilan yang dihasilkan oleh pria lebihbesar  dibanding   yang  dihasilkan  oleh  wanita.  Dan  dalam  beberapapekerjaan pula, seperti perawat, guru, dan pustakawan, pria merasa lebihnyaman dan diuntungkan ketika bekerja di pekerjaan yang didominasi olehwanita.

- Konsekuensi Sosial di Pekerja Wanita
Banyak wanita yang mengalami tantangan dalam masalah pekerjaan dankeluarga. Karena dengan bekerjanya para wanita dibidang pekerjaan yangseharusnya dikerjakan oleh pria  ini  akan mengancam pekerjaan rumah yaang  seharusnya  dikerjakan  oleh  wanita,  masalah  yang  seringdiperbincangkan saat ini adalah jika para wanita mengambil lahan kerjapria maka pekerjaan rumah yang seharusnya dikerjakan oleh wanita akandikerjakan  siapa? perhatian  dan  kepedulian  terhadap  anakpun  jugaterancam.
  •  Activity Theory
Teori aktivitas menyarankan orang tua untuk tetap aktiv dan tetap berinteraksi dengan lingkungan sosial. Seseorang yang berumur 70 tahun mungkin tidak memiliki keinginan & atau kemampuan untuk melakukan berbagai macam peran sosial seperti layaknya orang berumur 40an, tapi mereka orang-orang tua tersebut memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dalam lingkungan sosial. Tetap aktiv menunjukan meningkatkan kesehatan mereka yang lanjut usia.
  • Disengagement teory
Pada teori ini menjelaskan bahwa semakin mendekatnya seseorang kepada kematian, peran mereka di lingkungan sosial akan semakin berkurang. Peran-peran tersebut nantinnya akan di ambil oleh mereka yang lebih muda
  • Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses yang berlangsung secara jangka panjang. Kita tak mengalami suatu hal secara sama terus menerus dalam kehidupan. Cara kita bersikap pun berubah ubah sejalan dengan bertambahnya usia, jadi “life course” dapat dikatakan mempengaruhi sikap kita dalam kehidupan.Transitional stage. Dimulai saat individu memasuki kehidupan dewasa (keluar dari rumah orang tua, mulai karir, menikah). Lalu second transitional period, the midlife transition, dimulai ketika menginjak usia 40 (midlife crisis).
  • The sandwich generation.
Orang dewasa yang mempertemukan dan memenuhi kebutuhan orang tua dan anak-anak mereka. (3 generasi, = sandwich) Anak-anak : membutuhkan arahanOrang tua : membutuhkan perhatian karena mungkin ada health or economic problems.Dalam hal ini perempuan lebih menyediakan “care” dengan porsi sebesar 60%.The last major transition pada manusia : setelah usia 60 tahun. (diberi health care dll) sehingga pada tahap transisi ini, terjadi dramatic changes in people’s lives.
  • Adjusting to retirement.
Ada 3 fase :
1. Pre retirement (periode seseorang mempersiapkan retirement)
2. The near phase ( when the person estabilishes a specific departure date from his / her job)
3. The honeymoon phase periode euphoric, in which the person persues activity yang mereka tak pernah punya waktu untuk itu sebelumnya.
  • Naturally Occurring Retirement Communities (NORCs)
Naturally Occurring Retirement communities (NORCs) adalah sebuah komunitas yang berkembang secara alami dari waktu ke waktu yang sebagian besar warga usia lanjut / pensiunan (usia 60 tahun atau lebih). “ NORCs bisa sekecil satu bangunan apartemen atau sama besar dengan lingkungan di kota besar. “Tahap kekecewaan, di mana pensiunan merasakan kekecewaana tau bahkan depresi karena mereka menghadapi kehidupan baru yang mungkin termasuk penyakit atau kemiskinan

- Fase reorientasi , yang melibatkan pengembangan pandangan yang lebih realistis alternatif pension.

- Tahap stabilitas, periode di mana seseorang telah belajar untuk menghadapi kehidupan setelah pensiun dalam waktu yang wajar dan nyaman.

- Fase terminasi , yang dimulai ketika orang tak dapat lagi terlibat dalam kegiatan dasar sehari-hari seperti perawatan diri dan pekerjaan rumah tangga.
  • Usia stratifikasi di Amerika Serikat
Kekayaan dan pendapatan ada variasi yang signifikan dalam kekayaan dan harta di antara bangsa orang tua. beberapa individu dan pasangan menemukan diri mereka miskin sebagian karena pensiun tetap dan melonjaknya biaya perawatan kesehatan. Namun demikian, sebagai sebuah kelompok, orang tua di negara-negara bersatu adalah tidak homogen non miskin.
  •   Ageism
Phsyician robert butler menjadi prihatin 30 tahun yang lalu ketika ia mengetahui bahwa pembangunan perumahan di dekat rumahnya di washington metropolitan, D. C dilarang orang tua. butler berdasarkan usia seseorang. misalnya, kita dapat memilih untuk menganggap bahwa seseorang tidak dapat menangani rigorus sebuah pekerjaan dengan otoritas karena dia adalah "terlalu muda". ageism sangat sulit untuk tua, karena penerima setidaknya muda prasangka tahu bahwa dalam waktu mereka akan 'cukup lama "bagi banyak orang, usia tua melambangkan penyakit.

The Battle over Abortion from a Globalperspective

  • The issue
Masalah aborsi semakin banyak diperbincangkan, ketika  proses aborsi di Amerika
serikat diperbolehkan oleh hukum. Yang dikenal dengan nama Roe v. Wade. Menurut mereka wanita berhak memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri, termasuk aborsi.

  • The settings
Dengan di adakannya keksepakatan tentang aborsi, badan hukum memutuskan agar proses aborsi sebaiknya diketahu oleh pihak orang tua. Namun, pihak lain tidak sependapat. Menurutnya, remaja putri yang melakukan aborsi, tidak perlu membesar-besarkan masalah itu dengan orang tuanya.

Tidak hanya itu, bahkan para dokterpun mengijinkan pasiennya untuk mengonsumsi pill untuk aborsi.
  •   Sociological insight
Ilmuwan sosiologi memandang gender dan tingkat sosial sebagai isu aborsi. Menurut Luker, wanita boleh melakukan aktivitas sosial seperti bekerja di kantor dan sebagainya. Ia tidak memandang gender spade ebagai pembatas para wanita untuk berakktivitas diluar rumah.
Berbeda dengan pandangan masyarakat lain. Mereka menekankan bahwa pria lebih pantas untuk melakukan aktivitas diluar rumah sedangkan wanita hanya boleh bekerja dirumah mengurus rumah tangga dan anak-anak.
Tingkat sosial juga termasuk isu aborsi. Keluarga yang kurang mampu akan sulit untuk menjalankan proses aborsi, hal itu disebabkan karena kurangnya financial dan obat-obatan saat melakukan aborsi. Pada tahun 2001 hanya 6% dokter yangrela melakukan proses aborsi tanpa syarat seperti pembayaran dan lain-lain.
  • Policy initiative
Pada akhirnya sekitar tahun 1973, hokum memutuskan untuk membatasi proses aborsi dan menghilangkan program penggunaan bayi sebagai bahan percobaan.


Daftar Pustaka

Schaefer, Richard T (2008). Sociology a Brief Introduction (7th ed.). Boston: McGraw Hill



Slide Binusmaya. (2013). Human Diversities 1: Language, Communication, Culture, and Ethnicity. Jakarta : Bina Nusantara University

Saturday, March 8, 2014

Show Me the Money

seorang peneliti, jika ingin melakukan penelitian besar tentu membutuhkan agen yang dapat membantu membiayai segala pendanaan dalam proses berjalannya penelitian tersebut. terutama dalam penelitian antropologi.

berikut ini adalah agen yang dapat mensupport penelitian antropologi: 
  • National Science Foundation (NSF)
  • National Institute of Health (NIH)
  • Social Science Research Council (SSRC)
  • Wenner-Gren Foundation for Antropological Research

namun, agensi tersebut tidak akan memberikan bantuan finansial begitu saja, peneliti harus menulis proposal yang dapat meyakinkan sang agen untuk memberikan bantuannya. proposal tersebut berisi ringkasan singkat tentang apa penelitian yang dilakukan, bagaimana prosesnya dan lokasi yang ditentukan oleh peneliti.

berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti:
  • peneliti harus meyakinkan sang agen bahwa topik penelitian yang dipilih sangat penting dan layak untuk diberi bantuan dana.
  • peneliti harus menjelaskan kepada sang agen mengenai hubungan lokasi yang dipilih dengan topik penelitian yang sudah ditentukan.
  • peneliti harus menjelaskan kualifikasi tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian. contohnya, seseorang yang memiliki pengalaman di bidang tersebut atau seseorang yang bisa berkomunikasi dengan menggunakan beberapa bahasa yang tentunya dibutuhkan dalam proses penelitian.
  • peneliti juga harus menjelaskan bagaimana proses berjalannya penelitian yang akan dilakukan. seperti, metode penelitian, waktu dan tanggal penelitian, serta surat ijin yang menandakan bahwa penelitian itu boleh dilakukan.


referensi:
L07160000220134012Human Realities (Binus Maya)

Excavation : Stratigraphy & Recovery

Stratigrafi adalah sebuah ilmu mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi pelapisan tanah dan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi. ilmu stratigrafi pertama kali muncul di Britania Raya abad ke 19 oleh William Smith. ilmu ini sangat berhubungan erat dengan tanah serta pelapisan tanah. 
untuk melakukan penelitian stratigrafi, bisa dilakukan dengan cara excavation atau penggalian. penggalian tersebut dapat dilakukan dengan arbitary level atau mengikuti natural stratigraphy
arbitary level termasuk teknik penggalian yang dilakukan para arkeolog yang prosesnya tidak memakan waktu lama, namun dapat kehilangan informasi-informasi penting. berbeda dengan natural stratigraphy. meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, namun informasi penting tidak akan terlewat karena setiap lapisan tanah tersebut dikupas satu per satu.


gambar 1.1 arbitary level dan natural stratigraphy



setelah melakukan penelitian dan mendapat beberapa material, para arkeolog melakukan recovery terhadap benda tersebut. hal itu bertujuan untuk memisahkan zat yang tidak berkaitan dengan materi itu sendiri.proses recovery yang dilakukan biasa disebut flotasi, flotasi adalah pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan atau larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan. biasanya proses flotasi ini dilakukan pada material yang sangat kecil seperti biji atau tulang ikan.





REFERENSI:
wikipedia. (2012), Stratigrafi, diambil pada tanggal 8 maret 2014, http://id.wikipedia.org/wiki/Stratigrafi

gurugeografi. (2013), apa itu stratigrafi, diambil pada tanggal 8 Maret 2014, http://geograph88.blogspot.com/2013/06/apa-itu-stratigrafi.

Sriwijaya.M.(2011), Flotasi, diambil pada tanggal 8 Maret 2014, htmlhttp://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/04/flotasi_18.html

SUMBER GAMBAR:https://www.google.com/

Saturday, March 1, 2014

Apa Perbedaan Psikologi, Antropologi dan Sosiologi?

Kamis 27 Februari 2014, Submarine melakukan sebuah wawancara kepada para Binusian untuk menanyakan pendapat mereka mengenai ilmu psikologi, antropologi dan sosiologi.

menurut Vany jurusan HI: 
  • Sosiologi adalah ilmu sosial
  • Antropologi adalah ilmu kemanusiaan
  • psikologi adalah ilmu kejiwaan
menurut Ricky jurusan akuntansi:
  • sosiologi adalah hubungan sosial
  • antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia
  • psikologi adalah ilmu yang mempelajari karakter, pola pikir dan tes psikologi
menurut Pak Besar, seorang dosen jurusan hukum :
  • sosiologi ilmu yang mempelajari masyarakat dari lahir sampai mati, perilaku dan kebutuhan masyarakat. tokoh yang terkenal adalah Selo Soemardjan.
  • antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia seperti teori antroposentris --> sesuatu berpusat pada manusia.
  • psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan memiliki keterkaitan dengan bio-psikologi yang mempelajari sistem kerja otak yang mempengaruhi perilaku.

kesimpulan dari hasil wawancara diatas, para mahasiswa rata-rata mengetahui hal spesifik yang di pelajari dalam masing-masing bidang, namun, belum mengerti sepenuhnya dan masih memiliki sedikit pengetahuan tentang itu. sedangkan, seorang dosen yang lebih berpengalaman, mengerti dan memahami masing-masing bidang dan hal yang mendetail dalam psikologi, antropologi dan sosiologi.

menurut kelompok kami, Submarine:
  • sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan interaksi yang terjadi di setiap anggotanya. sosiologi berasal dari bahasa latin socius yang berarti "kawan" dan kata yunani logos yang berarti "berbicara mengenai kawan".
  • antorpologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial.
  • psikologi adalah ilmu yang mempelajari  perilaku dan proses mental seseorang. tiga bagian penting dalam psikologi : ilmu, perilaku dan proses mental.
hal-hal diatas menunjukan bahwa ilmu psikologi, antropologi dan sosiologi memiliki persamaan dan perbedaan.

persamaan sosiologi, antropologi dan psikologi adalah:
sama-sama mempelajari tentang makhluk sosial, fokus pada manusia dan interaksinya.

perbedaan sosiologi, antropologi dan psikoogi adalah:
  • sosiologi lebih memfokuskan pada hal masyarakat serta interaksinya
  • antropologi lebih memfokuskan pada individu atau manusia itu sendiri.
  • psikologi lebih memfokuskan pada perilaku manusia, gabungan antara individu dan tubuh dan masyarakat.