Saturday, March 15, 2014

Gender

  •  Konstruksi Gender Sosial
Peran gender didefinisikan sebagai harapan akan perilaku yang tepat, sikap, dan kegiatan yang dilakukan oleh pria dan wanita.

Banyak sosiologis yang tertarik untuk mempelajari peran gender yang membawa laki-laki dan wanita mengeluarkan perilaku yang berbeda.

Gender tidak hanya mengambil peran dalam hal yang berhubungan dengan pekerjaan saja, tetapi lebih kepada bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang lain.

Dalam sebuah penelitian stereotip peran gender, beberapa pelajar diminta untuk berperilaku sebagaimana yang mereka rasa hal itu melanggar norma gender. Hasilnya adalah bagi pelajar wanita, norma yang melanggar gendernya seperti membukakan pintu untuk pria, berbicara dengan pengetahuan luas tentang otomotif, dan lain-lainnya. Sedangkan bagi pelajar pria, norma yang melanggar gendernya seperti memakai kuteks, menangis di depan umum, melakukan pedicure, dan lain-lainnya. 

Salah satu penyakit atau kelainan yang berhubungan dengan gender adalah homophobia, yaitu sebuah rasa takut yang timbul akibat prasangka buruk terhadap homoseksualitas.
  •   Peran Wanita
Hasil uji dari sebuah buku yang terbit dari tahun 1970 sampai 1990 menemukan bahwa wanita cenderung masih berperan kuat dalam peran tradisional, seperti ibu rumah tangga, nenek, atau sukarelawan. Walaupun para wanita di zaman sekarang ini sudah berfikiran lebih modern dan luas untuk memiliki karir dan mencapai penghargaan kuat dari lingkungannya, kesuksesan yang ia raih itu masih belum sebanding dan sepenting jika identitasnya adalah laki-laki.
  • Gender dan Stratifikasi Sosial
Macionis (1989:328) mendefenisikan stratifikasi gender yaitu sebagai ketimpangan dalam pembagian kekayaan, kekuasaan dan privelese antara laki-laki dan perempuan. Menurut Macionis, ketimpangan ini dijumpai diberbagai bidang; di dunia kerja, dalam pelaksanaan pekerjaan rumah tangga, dibidang pendidikan, di dibidang politik, selain itu perempuan lebih cenderung menjadi korban kekerasan laki-laki dari pada sebaliknya.Adanya stratifikasi gender (Sunarto, 2000:116) telah mendorong lahirnya gerakan sosial di kalangan kaum perempuan, yang bertujuan membela dan memperluas hak-hak kaum perempuan. Gerakan ini dinamakan fenimisme. FeminismeMenurut Giddens (Sunarto, 2000:116), feminisme telah bermula di Perancis pada abad ke 18 dan kemudin menyebar ke negara-negara lain dibenua Eropa, Amerika, Afrika dan Asia. Macionis (1989:336-337) mengatakan bahwa feminisme merupakansuatu cara pandang baru dan berbeda mengenai diri kita sendiri danmasyarakat kita. Feminisme merubah pola-pola sosial yang konvensioanl yang diterima sebagaiman apa adanya oleh masyarakat. Dalam konteks ini, feminisme merupakan suatu tantangan baru khususnya terhadap nilai-nilai kekuasaan dan dominasi maskulinisme terhadap masyarakat yang patriarkhi. Oleh karena perjuangan feminisme bertujuan untuk menyamakan kedudukan sosial laki-laki dan perempuan, maka feminisme sering dianggap mereintegrasi kemanusiaan. Artinya kemanusiaan laki-lakidan perempuan adalah sama, dan oleh karena itu sudah seharusnyakesempatan-kesempatan sosialpun harus sama pada laki-laki dan perempuan.


  • Sosialisasi Gender
Sosialisasi peran gender mulai dilakukan dikeluarga, kelompok-kelompok sebaya, dilembaga-lembaga  pendidikan dan juga media masa. Institusi dan kelompoks sosial di atas seringkali memberikan peran sosial yang berbeda kepada laki-laki dan perempuan
·         Perspetif sosiologi terhadap stratifikasi gender
Perspektif Konflik Randal Collins (Jeffries, 1980:198) mengatakan bahwa kepemilikan alat produksi memungkinkan kelas yang satu mengeksploitasi kelas yang lainnya. Pada umumnya kelas yang berkuasa itu adalah laki-laki. Ini berarti laki-laki mendominasi wanitaberdasarkan kepemilikan alat-alat produksi. Dalam masyarakat tradisional di mana pemanfaatan teknologi masih rendah tidak ada pembagian kerja yang signifikan antara laki-laki dengan wanita, namun tidak demikian halnya menurut Collins dalam masyarakat.


  • Pelecehan Seksual : 
Perilaku pendekatan-pendekatan yang terkait dengan seks yang tidakdiinginkan,  termasuk permintaan untuk  melakukan seks,  dan perilaku lainnya yang secara verbalataupun fisik merujuk pada seks.

Status Wanita di Seluruh DuniaGambaran tentang status wanita di dunia sekarang ini adalah adanya perbedaanstatus yang jelas antara pria dan wanita, seperti dalam pendidikan, lowonganpekerjaan, kesehatan, dan hak asasi manusia. Sampai sekarang wanita masihdianggap ‘kelas kedua’, direndahkan, dan kurang dihargai. Contohnya di India,para  janda  yang  ditinggal  suaminya  hanya  dianggap  sebagai  ‘properti’dikeluarganya  dan  pada  akhirnya  menjadi  pelayan  yang  tidak  dibayar.  Ada hubungan  antara  kekayaan  industri  nasional  dengan  kemiskinan  wanita  dinegara berkembang, perkembangan ekonomi nasional dikontrol dan dieksploitasioleh  negara  industri  dan  perusahaan  multinasional  di  negara  tersebut.Kebanyakan yang bekerja sebagai buruh adalah wanita dengan jam kerja yang tinggi tetapi mendapat bayaran yang murah.Wanita sebagai tenaga kerja di amerika

- Buruh
Banyak  dari  wanita,  dari  yang  belum menikah,  sudah menikah,  belummempunyai  anak,  dan  sudah mempunyai  anah bekerja  sebagai  buruh.59% dari  wanita bekerja  di  luar  rumah menurut  survei  yang dilakukanpada  tahun  2004,  dan  mayoritasnya  bekerja  sebagai  buruh.  Selainitu,wanita  kurang  dihargai  di  dalam  pekerjaan  yang  bisa  didefinisikansebagai  ‘pekerjaan  pria’,  dimana  pekerjaan  pria  tersebut  memiliki  gajiyang lebih besar.

- Kompensasi
Dalam beberapa pekerjaan, walaupun pekerjaan yang dilakukan oleh priadan wanita itu sama, tetapi penghasilan yang dihasilkan oleh pria lebihbesar  dibanding   yang  dihasilkan  oleh  wanita.  Dan  dalam  beberapapekerjaan pula, seperti perawat, guru, dan pustakawan, pria merasa lebihnyaman dan diuntungkan ketika bekerja di pekerjaan yang didominasi olehwanita.

- Konsekuensi Sosial di Pekerja Wanita
Banyak wanita yang mengalami tantangan dalam masalah pekerjaan dankeluarga. Karena dengan bekerjanya para wanita dibidang pekerjaan yangseharusnya dikerjakan oleh pria  ini  akan mengancam pekerjaan rumah yaang  seharusnya  dikerjakan  oleh  wanita,  masalah  yang  seringdiperbincangkan saat ini adalah jika para wanita mengambil lahan kerjapria maka pekerjaan rumah yang seharusnya dikerjakan oleh wanita akandikerjakan  siapa? perhatian  dan  kepedulian  terhadap  anakpun  jugaterancam.
  •  Activity Theory
Teori aktivitas menyarankan orang tua untuk tetap aktiv dan tetap berinteraksi dengan lingkungan sosial. Seseorang yang berumur 70 tahun mungkin tidak memiliki keinginan & atau kemampuan untuk melakukan berbagai macam peran sosial seperti layaknya orang berumur 40an, tapi mereka orang-orang tua tersebut memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dalam lingkungan sosial. Tetap aktiv menunjukan meningkatkan kesehatan mereka yang lanjut usia.
  • Disengagement teory
Pada teori ini menjelaskan bahwa semakin mendekatnya seseorang kepada kematian, peran mereka di lingkungan sosial akan semakin berkurang. Peran-peran tersebut nantinnya akan di ambil oleh mereka yang lebih muda
  • Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses yang berlangsung secara jangka panjang. Kita tak mengalami suatu hal secara sama terus menerus dalam kehidupan. Cara kita bersikap pun berubah ubah sejalan dengan bertambahnya usia, jadi “life course” dapat dikatakan mempengaruhi sikap kita dalam kehidupan.Transitional stage. Dimulai saat individu memasuki kehidupan dewasa (keluar dari rumah orang tua, mulai karir, menikah). Lalu second transitional period, the midlife transition, dimulai ketika menginjak usia 40 (midlife crisis).
  • The sandwich generation.
Orang dewasa yang mempertemukan dan memenuhi kebutuhan orang tua dan anak-anak mereka. (3 generasi, = sandwich) Anak-anak : membutuhkan arahanOrang tua : membutuhkan perhatian karena mungkin ada health or economic problems.Dalam hal ini perempuan lebih menyediakan “care” dengan porsi sebesar 60%.The last major transition pada manusia : setelah usia 60 tahun. (diberi health care dll) sehingga pada tahap transisi ini, terjadi dramatic changes in people’s lives.
  • Adjusting to retirement.
Ada 3 fase :
1. Pre retirement (periode seseorang mempersiapkan retirement)
2. The near phase ( when the person estabilishes a specific departure date from his / her job)
3. The honeymoon phase periode euphoric, in which the person persues activity yang mereka tak pernah punya waktu untuk itu sebelumnya.
  • Naturally Occurring Retirement Communities (NORCs)
Naturally Occurring Retirement communities (NORCs) adalah sebuah komunitas yang berkembang secara alami dari waktu ke waktu yang sebagian besar warga usia lanjut / pensiunan (usia 60 tahun atau lebih). “ NORCs bisa sekecil satu bangunan apartemen atau sama besar dengan lingkungan di kota besar. “Tahap kekecewaan, di mana pensiunan merasakan kekecewaana tau bahkan depresi karena mereka menghadapi kehidupan baru yang mungkin termasuk penyakit atau kemiskinan

- Fase reorientasi , yang melibatkan pengembangan pandangan yang lebih realistis alternatif pension.

- Tahap stabilitas, periode di mana seseorang telah belajar untuk menghadapi kehidupan setelah pensiun dalam waktu yang wajar dan nyaman.

- Fase terminasi , yang dimulai ketika orang tak dapat lagi terlibat dalam kegiatan dasar sehari-hari seperti perawatan diri dan pekerjaan rumah tangga.
  • Usia stratifikasi di Amerika Serikat
Kekayaan dan pendapatan ada variasi yang signifikan dalam kekayaan dan harta di antara bangsa orang tua. beberapa individu dan pasangan menemukan diri mereka miskin sebagian karena pensiun tetap dan melonjaknya biaya perawatan kesehatan. Namun demikian, sebagai sebuah kelompok, orang tua di negara-negara bersatu adalah tidak homogen non miskin.
  •   Ageism
Phsyician robert butler menjadi prihatin 30 tahun yang lalu ketika ia mengetahui bahwa pembangunan perumahan di dekat rumahnya di washington metropolitan, D. C dilarang orang tua. butler berdasarkan usia seseorang. misalnya, kita dapat memilih untuk menganggap bahwa seseorang tidak dapat menangani rigorus sebuah pekerjaan dengan otoritas karena dia adalah "terlalu muda". ageism sangat sulit untuk tua, karena penerima setidaknya muda prasangka tahu bahwa dalam waktu mereka akan 'cukup lama "bagi banyak orang, usia tua melambangkan penyakit.

The Battle over Abortion from a Globalperspective

  • The issue
Masalah aborsi semakin banyak diperbincangkan, ketika  proses aborsi di Amerika
serikat diperbolehkan oleh hukum. Yang dikenal dengan nama Roe v. Wade. Menurut mereka wanita berhak memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri, termasuk aborsi.

  • The settings
Dengan di adakannya keksepakatan tentang aborsi, badan hukum memutuskan agar proses aborsi sebaiknya diketahu oleh pihak orang tua. Namun, pihak lain tidak sependapat. Menurutnya, remaja putri yang melakukan aborsi, tidak perlu membesar-besarkan masalah itu dengan orang tuanya.

Tidak hanya itu, bahkan para dokterpun mengijinkan pasiennya untuk mengonsumsi pill untuk aborsi.
  •   Sociological insight
Ilmuwan sosiologi memandang gender dan tingkat sosial sebagai isu aborsi. Menurut Luker, wanita boleh melakukan aktivitas sosial seperti bekerja di kantor dan sebagainya. Ia tidak memandang gender spade ebagai pembatas para wanita untuk berakktivitas diluar rumah.
Berbeda dengan pandangan masyarakat lain. Mereka menekankan bahwa pria lebih pantas untuk melakukan aktivitas diluar rumah sedangkan wanita hanya boleh bekerja dirumah mengurus rumah tangga dan anak-anak.
Tingkat sosial juga termasuk isu aborsi. Keluarga yang kurang mampu akan sulit untuk menjalankan proses aborsi, hal itu disebabkan karena kurangnya financial dan obat-obatan saat melakukan aborsi. Pada tahun 2001 hanya 6% dokter yangrela melakukan proses aborsi tanpa syarat seperti pembayaran dan lain-lain.
  • Policy initiative
Pada akhirnya sekitar tahun 1973, hokum memutuskan untuk membatasi proses aborsi dan menghilangkan program penggunaan bayi sebagai bahan percobaan.


Daftar Pustaka

Schaefer, Richard T (2008). Sociology a Brief Introduction (7th ed.). Boston: McGraw Hill



Slide Binusmaya. (2013). Human Diversities 1: Language, Communication, Culture, and Ethnicity. Jakarta : Bina Nusantara University

1 comment:

  1. Pembahasan yang diberikan sangat lengkap dan jelas. Nilai: 90

    ReplyDelete