- Konstruksi Gender Sosial
Peran
gender didefinisikan sebagai harapan akan perilaku yang tepat, sikap, dan
kegiatan yang dilakukan oleh pria dan wanita.
Banyak
sosiologis yang tertarik untuk mempelajari peran gender yang membawa laki-laki
dan wanita mengeluarkan perilaku yang berbeda.
Gender
tidak hanya mengambil peran dalam hal yang berhubungan dengan pekerjaan saja,
tetapi lebih kepada bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang lain.
Dalam
sebuah penelitian stereotip peran gender, beberapa pelajar diminta untuk
berperilaku sebagaimana yang mereka rasa hal itu melanggar norma gender.
Hasilnya adalah bagi pelajar wanita, norma yang melanggar gendernya seperti
membukakan pintu untuk pria, berbicara dengan pengetahuan luas tentang otomotif,
dan lain-lainnya. Sedangkan bagi pelajar pria, norma yang melanggar gendernya
seperti memakai kuteks, menangis di depan umum, melakukan pedicure, dan
lain-lainnya.
Salah
satu penyakit atau kelainan yang berhubungan dengan gender adalah homophobia,
yaitu sebuah rasa takut yang timbul akibat prasangka buruk terhadap
homoseksualitas.
- Peran Wanita
- Gender dan Stratifikasi Sosial
Macionis (1989:328)
mendefenisikan stratifikasi gender yaitu sebagai ketimpangan dalam pembagian
kekayaan, kekuasaan dan privelese antara laki-laki dan perempuan. Menurut
Macionis, ketimpangan ini dijumpai diberbagai bidang; di dunia kerja, dalam
pelaksanaan pekerjaan rumah tangga, dibidang pendidikan, di dibidang politik,
selain itu perempuan lebih cenderung menjadi korban kekerasan laki-laki dari
pada sebaliknya.Adanya stratifikasi gender (Sunarto, 2000:116) telah mendorong
lahirnya gerakan sosial di kalangan kaum perempuan, yang bertujuan membela dan
memperluas hak-hak kaum perempuan. Gerakan ini dinamakan fenimisme.
FeminismeMenurut Giddens (Sunarto, 2000:116), feminisme telah bermula di Perancis
pada abad ke 18 dan kemudin menyebar ke negara-negara lain dibenua Eropa,
Amerika, Afrika dan Asia. Macionis (1989:336-337) mengatakan bahwa feminisme
merupakansuatu cara pandang baru dan berbeda mengenai diri kita sendiri
danmasyarakat kita. Feminisme merubah pola-pola sosial yang konvensioanl yang
diterima sebagaiman apa adanya oleh masyarakat. Dalam konteks ini, feminisme
merupakan suatu tantangan baru khususnya terhadap nilai-nilai kekuasaan dan
dominasi maskulinisme terhadap masyarakat yang patriarkhi. Oleh karena
perjuangan feminisme bertujuan untuk menyamakan kedudukan sosial laki-laki dan
perempuan, maka feminisme sering dianggap mereintegrasi kemanusiaan. Artinya
kemanusiaan laki-lakidan perempuan adalah sama, dan oleh karena itu sudah seharusnyakesempatan-kesempatan
sosialpun harus sama pada laki-laki dan perempuan.
- Sosialisasi Gender
Sosialisasi peran gender mulai
dilakukan dikeluarga, kelompok-kelompok sebaya, dilembaga-lembaga pendidikan dan juga media masa. Institusi dan
kelompoks sosial di atas seringkali memberikan peran sosial yang berbeda kepada
laki-laki dan perempuan
·
Perspetif
sosiologi terhadap stratifikasi gender
Perspektif Konflik Randal Collins
(Jeffries, 1980:198) mengatakan bahwa kepemilikan alat produksi memungkinkan
kelas yang satu mengeksploitasi kelas yang lainnya. Pada umumnya kelas yang
berkuasa itu adalah laki-laki. Ini berarti laki-laki mendominasi
wanitaberdasarkan kepemilikan alat-alat produksi. Dalam masyarakat tradisional
di mana pemanfaatan teknologi masih rendah tidak ada pembagian kerja yang
signifikan antara laki-laki dengan wanita, namun tidak demikian halnya menurut
Collins dalam masyarakat.
- Pelecehan Seksual :
Perilaku
pendekatan-pendekatan yang terkait dengan seks yang tidakdiinginkan, termasuk permintaan untuk melakukan seks, dan perilaku lainnya yang secara
verbalataupun fisik merujuk pada seks.
Status
Wanita di Seluruh DuniaGambaran tentang status wanita di dunia sekarang ini
adalah adanya perbedaanstatus yang jelas antara pria dan wanita, seperti dalam
pendidikan, lowonganpekerjaan, kesehatan, dan hak asasi manusia. Sampai
sekarang wanita masihdianggap ‘kelas kedua’, direndahkan, dan kurang dihargai.
Contohnya di India,para janda yang
ditinggal suaminya hanya
dianggap sebagai ‘properti’dikeluarganya dan
pada akhirnya menjadi
pelayan yang tidak
dibayar. Ada hubungan antara
kekayaan industri nasional
dengan kemiskinan wanita
dinegara berkembang, perkembangan ekonomi nasional dikontrol dan
dieksploitasioleh negara industri
dan perusahaan multinasional
di negara tersebut.Kebanyakan yang bekerja sebagai
buruh adalah wanita dengan jam kerja yang tinggi tetapi mendapat bayaran yang
murah.Wanita sebagai tenaga kerja di amerika
- Buruh
Banyak dari
wanita, dari yang
belum menikah, sudah
menikah, belummempunyai anak,
dan sudah mempunyai anah bekerja
sebagai buruh.59% dari wanita bekerja di
luar rumah menurut survei
yang dilakukanpada tahun 2004,
dan mayoritasnya bekerja
sebagai buruh. Selainitu,wanita kurang
dihargai di dalam
pekerjaan yang bisa
didefinisikansebagai
‘pekerjaan pria’, dimana
pekerjaan pria tersebut
memiliki gajiyang lebih besar.
- Kompensasi
Dalam
beberapa pekerjaan, walaupun pekerjaan yang dilakukan oleh priadan wanita itu
sama, tetapi penghasilan yang dihasilkan oleh pria lebihbesar dibanding
yang dihasilkan oleh
wanita. Dan dalam
beberapapekerjaan pula, seperti perawat, guru, dan pustakawan, pria
merasa lebihnyaman dan diuntungkan ketika bekerja di pekerjaan yang didominasi
olehwanita.
- Konsekuensi Sosial
di Pekerja Wanita
Banyak
wanita yang mengalami tantangan dalam masalah pekerjaan dankeluarga. Karena
dengan bekerjanya para wanita dibidang pekerjaan yangseharusnya dikerjakan oleh
pria ini
akan mengancam pekerjaan rumah yaang
seharusnya dikerjakan oleh
wanita, masalah yang
seringdiperbincangkan saat ini adalah jika para wanita mengambil lahan
kerjapria maka pekerjaan rumah yang seharusnya dikerjakan oleh wanita
akandikerjakan siapa? perhatian dan
kepedulian terhadap anakpun
jugaterancam.
- Activity Theory
Teori aktivitas menyarankan orang tua untuk tetap
aktiv dan tetap berinteraksi dengan lingkungan sosial. Seseorang yang berumur
70 tahun mungkin tidak memiliki keinginan & atau kemampuan untuk melakukan
berbagai macam peran sosial seperti layaknya orang berumur 40an, tapi mereka
orang-orang tua tersebut memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dalam lingkungan
sosial. Tetap aktiv menunjukan meningkatkan kesehatan mereka yang lanjut usia.
- Disengagement teory
Pada teori ini menjelaskan bahwa semakin
mendekatnya seseorang kepada kematian, peran mereka di lingkungan sosial akan
semakin berkurang. Peran-peran tersebut nantinnya akan di ambil oleh mereka
yang lebih muda
- Sosialisasi
Sosialisasi
adalah sebuah proses yang berlangsung secara jangka panjang. Kita tak mengalami
suatu hal secara sama terus menerus dalam kehidupan. Cara kita bersikap pun
berubah ubah sejalan dengan bertambahnya usia, jadi “life course” dapat
dikatakan mempengaruhi sikap kita dalam kehidupan.Transitional stage. Dimulai
saat individu memasuki kehidupan dewasa (keluar dari rumah orang tua, mulai
karir, menikah). Lalu second transitional period, the midlife transition,
dimulai ketika menginjak usia 40 (midlife crisis).
- The sandwich generation.
Orang
dewasa yang mempertemukan dan memenuhi kebutuhan orang tua dan anak-anak
mereka. (3 generasi, = sandwich) Anak-anak : membutuhkan arahanOrang tua :
membutuhkan perhatian karena mungkin ada health or economic problems.Dalam hal
ini perempuan lebih menyediakan “care” dengan porsi sebesar 60%.The last major
transition pada manusia : setelah usia 60 tahun. (diberi health care dll)
sehingga pada tahap transisi ini, terjadi dramatic changes in people’s lives.
- Adjusting to retirement.
Ada 3
fase :
1. Pre
retirement (periode seseorang mempersiapkan retirement)
2. The
near phase ( when the person estabilishes a specific departure date from his /
her job)
3. The
honeymoon phase periode euphoric, in which the person persues activity yang
mereka tak pernah punya waktu untuk itu sebelumnya.
- Naturally Occurring Retirement Communities (NORCs)
Naturally
Occurring Retirement communities (NORCs) adalah sebuah komunitas yang berkembang
secara alami dari waktu ke waktu yang sebagian besar warga usia lanjut /
pensiunan (usia 60 tahun atau lebih). “ NORCs bisa sekecil satu bangunan
apartemen atau sama besar dengan lingkungan di kota besar. “Tahap kekecewaan,
di mana pensiunan merasakan kekecewaana tau bahkan depresi karena mereka
menghadapi kehidupan baru yang mungkin termasuk penyakit atau kemiskinan
- Fase
reorientasi , yang melibatkan pengembangan pandangan yang lebih realistis
alternatif pension.
- Tahap
stabilitas, periode di mana seseorang telah belajar untuk menghadapi kehidupan
setelah pensiun dalam waktu yang wajar dan nyaman.
- Fase
terminasi , yang dimulai ketika orang tak dapat lagi terlibat dalam kegiatan
dasar sehari-hari seperti perawatan diri dan pekerjaan rumah tangga.
- Usia stratifikasi di Amerika Serikat
Kekayaan
dan pendapatan ada variasi yang signifikan dalam kekayaan dan harta di antara
bangsa orang tua. beberapa individu dan pasangan menemukan diri mereka miskin
sebagian karena pensiun tetap dan melonjaknya biaya perawatan kesehatan. Namun
demikian, sebagai sebuah kelompok, orang tua di negara-negara bersatu adalah
tidak homogen non miskin.
- Ageism
Phsyician
robert butler menjadi prihatin 30 tahun yang lalu ketika ia mengetahui bahwa
pembangunan perumahan di dekat rumahnya di washington metropolitan, D. C
dilarang orang tua. butler berdasarkan usia seseorang. misalnya, kita dapat
memilih untuk menganggap bahwa seseorang tidak dapat menangani rigorus sebuah
pekerjaan dengan otoritas karena dia adalah "terlalu muda".
ageism sangat sulit untuk tua, karena penerima setidaknya muda prasangka tahu
bahwa dalam waktu mereka akan 'cukup lama "bagi banyak orang,
usia tua melambangkan penyakit.
The Battle over Abortion from a Globalperspective
- The issue
Masalah
aborsi semakin banyak diperbincangkan, ketika
proses aborsi di Amerika
serikat
diperbolehkan oleh hukum. Yang dikenal dengan nama Roe v. Wade. Menurut mereka
wanita berhak memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri,
termasuk aborsi.
- The settings
Dengan
di adakannya keksepakatan tentang aborsi, badan hukum memutuskan agar proses
aborsi sebaiknya diketahu oleh pihak orang tua. Namun, pihak lain tidak
sependapat. Menurutnya, remaja putri yang melakukan aborsi, tidak perlu
membesar-besarkan masalah itu dengan orang tuanya.
Tidak
hanya itu, bahkan para dokterpun mengijinkan pasiennya untuk mengonsumsi pill
untuk aborsi.
- Sociological insight
Ilmuwan
sosiologi memandang gender dan tingkat sosial sebagai isu aborsi. Menurut
Luker, wanita boleh melakukan aktivitas sosial seperti bekerja di kantor dan
sebagainya. Ia tidak memandang gender spade ebagai pembatas para wanita untuk
berakktivitas diluar rumah.
Berbeda
dengan pandangan masyarakat lain. Mereka menekankan bahwa pria lebih pantas
untuk melakukan aktivitas diluar rumah sedangkan wanita hanya boleh bekerja
dirumah mengurus rumah tangga dan anak-anak.
Tingkat
sosial juga termasuk isu aborsi. Keluarga yang kurang mampu akan sulit untuk
menjalankan proses aborsi, hal itu disebabkan karena kurangnya financial dan
obat-obatan saat melakukan aborsi. Pada tahun 2001 hanya 6% dokter yangrela
melakukan proses aborsi tanpa syarat seperti pembayaran dan lain-lain.
- Policy initiative
Daftar Pustaka
Schaefer, Richard T
(2008). Sociology a Brief Introduction
(7th ed.). Boston: McGraw Hill
Slide Binusmaya. (2013). Human
Diversities 1: Language, Communication, Culture, and Ethnicity. Jakarta :
Bina Nusantara University
Pembahasan yang diberikan sangat lengkap dan jelas. Nilai: 90
ReplyDelete